Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Kredibilitas Dulu, Baru...

Setiap baca brosur lembaga pendidikan khususnya sekolah/madrasah, saya coba nyimak soal jaminan kualitas. Apa yg akan dibuat lembaga atau sekolah ini utk "mengolah" input2nya? Bukan deretan kejuaraan ini itu yg sdh diraih, atau hafalan Quran sekian juz (walaupun sy juga berharap anak2 sy jadi penghafal Quran), bukan pula fasilitas2, lab ini itu yg dipunyai sekolah, atau para pengajarnya keren2 lulusan dari universitas2 ternama. Itu semua bagus dan gak masalah tapi bagi capaian pendidikan apalagi bertajuk pendidikan Islam itu semua masihlah kulit luar. Berapa persen output jujur terpercaya yg dihasilkan? berapa orang dari sekian siswa yg diolah memiliki bibit pemimpin harapan masa depan, berapa gelintir lulusan dg bakat alaminya terasah di sana berkembang menjadi manusia yg memiliki integritas dan kredibilitas?. Ih...melambung kali dikau, Mak!😁 Ada2 aja. Ya mana bisa terukur, itu kan kualitatif. Aspek karakter susah dihitungnya. Lha bisa jadi kan hari ini baik...

Sedekah untuk Tulang

Gambar
Jika saya berkunjung ke beberapa sekolah utk monev atau hal lain hampir sebagian besar para kepsek maupun GPAI menyebutkan shalat dhuha berjamaah di kalangan siswa menjadi program unggulan dlm rangka mensupport religious culture di sekolah. Good..penyemangat pagi. Atau di kantor, teman2 saya sudah sangat terbiasa dengan shalat dhuha di mushala kisaran jam 8-9 pagi minimal 2 rakaat. Alhamdulillah semoga saya pun ikut bersemangat. Selama ini sebagian besar kalangan menyatakan bahwa shalat dhuha itu jalan pembuka rezeki yg seret. Maka kita hapal petikan doa sholat dhuha, "Ya Allah jika rezekiku tertahan di langit turunkanlah, jika masih tersembunyi di dasar bumi keluarkanlah.." Seorang ustadz kemarin njelasin bahwa jika pengen urusannya lancar shalat dhuha lah minimal 4 rokaat berdasarkan hadits yg ia sebutkan. Namun saya lebih tertarik penjelasan Rasulullah SAW terkait shalat dhuha sebagai solusi sedekah. Sedekah apa?. Sedekah untuk tulang2 tubuh kita yg jumlahnya 3...

Bahasa Persuasif

Gambar
"Apa yg ada di tangan kananmu, wahai Musa?" (QS: 20: 17) "Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain." (QS: 20: 18) "Lemparkanlah dia, wahai Musa.." (QS: 20:19) Musa melempar tongkatnya lalu tiba2 ia berubah menjadi ular yg merayap cepat. Allah berfirman, "peganglah ia, dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya pada keadaan semula" (QS: 20: 21) **** Bahasa Allah kepada Nabi Musa AS, adalah bahasa persuasif. Bahasa yang mengajak untuk dekat dan nyaman. Selalu meletakkan nama panggilan di belakang kalimat, bukan di depan kalimat. Coba bandingkan jika Allah menyapa Musa dengan kalimat berikut: "Musa, apa yg ada di tangan kananmu?" "Musa, lemparkan tongkatmu!" Bisa2 Musa makin dibuat tak mampu berkata2. Tapi lihatlah Mendengar sapaan dari Allah, Musa berangsur reda ketakutannya. Ia gemetar t...

Bersamamu Kembali di Surga

Gambar
Asma Binti Abu Bakar menatap Zubair Bin Awwam sang kekasih, lelaki surganya yang ia cintai dan kagumi dari lah masa sepermainan kanak2 dulu. Namun wajah tanpa senyum itu begitu kaku. "Mulai hari ini kita berpisah. Aku menceraikanmu..". Ujarnya. Sepotong kalimat itu bagai meluluh lantakkan segalanya. Rol film kehidupan yg telah mereka susun selama 28 tahun seketika menggelinding lalu berserakan. Seakan isinya loncat kesana kemari. Asma hanya mampu memejamkan mata menahan perih. Saat sedikit terbuka, punggung lelaki yang dijuluki Hawari Rasulullah itu semakin menjauh. Ah bagaimana mungkin Zubair tega melakukannya, manusia pilihan yg masuk daftar top ten. 10 sahabat yg dijamin masuk surga??. Asma menengadah menatap langit memohon kekuatan. "Ya Allah aku takkan mungkin membencinya..aku mencintai nafasnya, semangatnya, segalanya yg ada padanya. Dia adalah ayah dari kelima anakku"jeritnya. Teringat bagaimana perjuangannya semasa hijrah dulu. Zubair menggendon...

Ibu Rumahan & Ibu Kantoran??

Gambar
Beberapa hari yang lalu saya baca tulisan2 ttg surat terbuka utk ibu2 rumah tangga. Tulisan yang bagus. Intinya para IRT jangan minder dengan statusnya. Sore ini sy ingin sekedar nulis2 saja bukan meluruskan ya tapi sebagai penyeimbang. ya menanggapi dengan cinta  😍 😁 . Sebenarnya perkara memutuskan jadi Ibu rumah tangga atau suka dibilang Ibu rumahan dengan ibu bekerja di luar/sektor publik itu bagi saya sdh lama khatam, kisah yg tak perlu diperdebatkan lagi karena masing2 adalah pilihan yang terbaik. Tak ada dikotomi. Tak perlu disesalkan dan tak bisa diperbandingkan. Titik. Jika ada yg selalu membanding2kan ia akan lelah, percuma saja. Buat apa menghembuskan perasaan atau pernyataan lebih baik menjadi ibu rumahan saja atau sebaliknya mjd ibu kantoran satu sama lain. Dua2nya baik namun tentunya dengan syarat dan ketentuan berlaku. Sebagai muslimah kita tahu bahwa segala sesuatu di dunia ini takkan terjadi tanpa ijin dan iradahNya. Hatta sehelai daun gugur di gulita mal...

Koneksi 'Orang Dalam'

Gambar
Pernah baca meme seperti pada gambar di atas enggak?. Nohok banget yak!. Lalu malu2 hati pun menjawab ehm...gimana ya, saya emang gak pantas masuk surga da, tapi..tak bakal kuat juga masuk neraka.. (syair Abu Nawas) Tapi sebentar...benarkah di surga ada 'orang dalam'?. Mungkin yg dimaksud adalah syafaat. Orang yg bisa memberi pertolongan karena dia memiliki wewenang atau koneksi. Ih..makin njlimet aja bawa2 koneksi. Baiklah, saya sedikit numpang cerita dulu untuk menguatkan apa yg dimaksud dg koneksi. Istilah koneksi ini saya comot dari paparan Ust. Nouman Ali Khan saat menerangkan makna ayat kursi. Sy ambil contoh ini yg tergampang dan pernah sy alami, gak ada maksud apa2 😊 Al kisah..Desember 2007, berarti 10 th silam, waktu saya dinyatakan lolos tes capeg diusia cukup tua yakni 34 th..   😷   hari itu juga sy dikasih tahu utk segera melakukan pemberkasan antara lain yg agak riweuh adalah legalisir ijazah dari SD hingga perguruan tinggi yg harus dis...

Ana Khairun Minhu

Sombong tak semata lahir dari rahim kesombongan, atau dari sononya berwatak sombong. Tidak... Seperti halnya kisah Azazil yg kemudian menjelma namanya menjadi Iblis. Azazil tadinya adalah jin yg superbaik, sosok alim ahli ibadah. Saking tekunnya ibadah lillahitaala berpuluh2 ribu tahun ia kemudian dijadikan penghulu dan penasihat para malaikat di surga oleh Allah SWT sebagai bentuk penghargaan yg luar biasa. Bahkan ia diberi wewenang menjaga surga. Namun Azazil menolak saat diperintah Allah untuk bersujud kepada Adam, Allah pun menyebutnya dg panggilan 'Iblis' (pembangkang, pengingkar ada yg menyebut putus asa dari rahmat Allah). Allah SWT mengutuk dan mengusir Iblis dari surga karena dia merasa lebih baik dari Adam AS, makhluk 'kemarin sore' yg baru diciptakan oleh Allah yg terbuat dari tanah. Iblis ogah sujud di depan Adam, sedangkan para Malaikat yg bersama dgnnya patuh bersama. Azazil bukan hanya tak mau menurut perintahNya karena sombong..tapi lantas ke...

7 Jam untuk Istighfar

Dalam sebuah riwayat dikatakan Nabi Muhammad Saw bersabda: "Sesungguhnya pencatat amal perbuatan pada sebelah kanan dipercayai oleh pencatat amal perbuatan sebelah kiri yang mencatat amal kejelekan seorang hamba. Dan ketika seorang hamba melakukan kejelekan di saat malaikat sebelah kiri akan mencatat kejelekannya, maka berkatalah malaikat sebelah kanan: "Tahanlah dulu sebentar". Lalu malaikat sebelah kiri menahannya selama 7 jam. Apabila hamba tersebut memohon ampun kepada Allah SWT, maka malaikat yang sebelah kiri tidak akan mencatat kejelekannya. Dan apabila hamba tersebut tidak memohon ampun kepada Allah SWT selama 7 jam itu, maka malaikat yang sebelah kiri akan mencatat kejelekannya." (H.R Thabrani, dalam Majma' Az Zawaid -Ali bin Abi Bakar Al Haitsami). St. Juanda 14032018

Suami dan Jenuhnya Istri

Gambar
Semalam di 100 hari meninggalnya Ibu. Saya mencoba meresapi satu kenangan dari sekian rangkaian kisah masa silam. Semasa saya kecil, ibu yg lulusan SMEA suatu hari diajak temannya utk bekerja di kantor asuransi. Bapak tak merestui karena punya alasan tertentu. Di kemudian hari saya berkesimpulan Bapak adalah seorang suami bijak. Beliau memang tak mengijinkan ibu bekerja akan tetapi memberikan ruang buat ibu untuk memperbaharui dirinya, kesukaannya, ya jiwanya agar fresh. Ibu yg saya ingat lalu mengikuti beberapa kursus mulai dari kursus masak, kursus bikin kue/roti sampai kursus rias pengantin Jawa yg bersertifikat. Bapak sepertinya tahu istri yg bergelut terus menerus dg tetek bengek pekerjaan rumah tangga apalagi tanpa asisten, sementara ia punya hobby dan minat yg terpaksa harus ditepikan krn tertimpa waktunya utk urusan RT pasti akan jenuh, dan rasa jenuh bisa berdampak pada emosi yg tak stabil yg mempengaruhi pada perlakuan ibu ke anak. Ya ke anak...bukan ke bapak  😊...

Perempuan Ingin Minta Apa di Surga?

Gambar
Laki2 sering disebut akan mendapat bidadari bermata jeli di surga. Nah kalo perempuan?? Mari kita sedikit mengamati tentang keinginan perempuan. Apa yg membuat para suami biasanya malas menemani istrinya berbelanja di pasar atau emol??. Kira2 begini. Karena para istri kadang perlu tambahan waktu tanpa batas saking asyiknya belanja bahkan untuk memutuskan jadi beli atau tidak. Selalu berpikir bahwa ada pilihan-pilihan lain yg lebih baik. "Kita cari tempat lain ya Bang, siapa tahu ada yg lebih bagus.." "Lebih murah juga kan?" sela suaminya. "He...he tahu aja." Atau capek keliling2 ujung2nya ke situ lagi situ lagi. Belum lagi acara tawar menawar. Biasanya senjata utk menutupi rasa malu jika nggak jadi beli adalah "ada motif yg lain nggak?. Yg tak ada ditanyakan  😊 Dan yg aneh, rencananya mau beli baju malah berubah haluan jadi beli sprei. Kwkwk.. Kok tahu sih...iyalah  # pengalaman   😁  . Maka saya jarang belanja ditemani suami kecuali...