Cinta Buya Hamka
Diceritakan Siti Raham, istri Buya Hamka meninggal 10 th lebih dulu dr Buya pada th 1971.
Bagaimana beratnya perasaan beliau ditinggal istri yg sdh 40 tahun lebih menemani diceritakan secara apik oleh Irfan Hamka, putranya yg ke-5 dalam buku AYAH.
"Ayah bagaimana engkau begitu kuat membaca Al Quran berjam-jam?."tanya Irfan.
"Kau tahu Irfan, ayah dan Ummi telah berpuluh tahun lamanya hidup bersama. Tidak mudah Ayah melupakan kebaikan Ummi. Itulah sebabnya bila datang ingatan ayah terhadap Ummi, Ayah mengenangnya dengan bersenandung (senandung 'kaba' khas Minang- biasanya dg iringan saluang).
Namun bila ingatan Ayah kepada Ummi itu muncul begitu kuat, Ayah lalu segera ambil wudhu. Ayah shalat taubat 2 rokaat. Kemudian ayah mengaji. Ayah berupaya mengalihkannya dan memusatkan pikiran dan kecintaan Ayah semata-mata kepada Allah,"ujar Buya.
"Mengapa Ayah sampai harus melakukan shalat taubat?"
"Ayah takut kecintaan Ayah kpd Ummi melebihi kecintaan Ayah kepada Allah. Itulah mengapa Ayah shalat taubat terlebih dahulu"jawab Buya.
Soal akidah Buya memang sangat berhati2 sekali.
Setiap Ramadhan Buya Hamka biasa mengkhatamkan Al Quran sebanyak 5 kali, setelah Ummi wafat Buya mengkhatamkan Al Quran sebanyak 6-7 kali dalam sebulan, ujar Irfan dalam bukunya tersebut.
*mbrebes mili*
22022018
22022018
Komentar
Posting Komentar